Jual Portable Rebar Tiers Everyday WL 400



REBAR TIERS

MERK - TYPE : EVERYDAY WL 400

- Battery Type : NI-MH
- Charger Voltage ( v ) : 110 - 240
- Motor Voltage ( V ) : 9.6
- Max. Tying Dia ( mm ) : 25
- Tying Intensity ( Kg ) : 0.5
- Wire Diameter ( mm ) : 0.8
- Wire Length ( cm ) : 53 - 79
- Weight ( Kg ) : 2.1
- Dimension ( mm ) : 277 x 100 x 290

DEFINISI PRODUK

Rebar Tying Portable otomatis
adalah Alat bantu kerja pengganti Mesin besi Universal atau alat yang 
digunakan untuk mengikat dengan otomatis kawat yang biasanya digunakan 
pada pekerjaan pabrikasi pembesian Waremesh atau tekukan tekukan besi 
untuk kolom atau lantai pada pekerjaan konstruksi. Alat ini menggunakan tenaga Listrik yang di alirkan pada baterai yang menggerakan putaran ikat kawatnya, sehingga lebih efektif dan rapi hasil ikatan kawatnya.

Jual Bucket Cor Concrete 800 dan 1000 Liter



#Bucket Cor 800 L
- Tebal : 4 mm
- Diameter : 1,350 mm

#Bucket Cor 1000 L
- Tebal : 4 mm
- Diameter : 1,450 mm

DEFINISI PRODUK

Concrete Bucket 
adalah
alat alat mesin yang di pakai untuk mengangkut beton cor ( Concrete )
dari truck concrete mixer sampai pada lokasi pengecoran. Jika pengetesan
dan Pengecekan slump telah dilakukan dan standard mutu concrete telah
diputuskan , beton cor ( concrete yang masih ada di dalam truck Concrete
mixer ini bisa di pindah / di masukan ke Bucket concrete. Setelah
dimasukan maka sudah dapat di angkut Biasanya menggunakan Tower Crane.
Proses pengerjaan baiasanya di lakukan oleh satu orang operator Bucket
cor yang biasanya tugas utamanya adalah membuka dan menutup atau
mengunci sehingga bahan untuk membuat cor beton tidak tumpah saat di
angkut ke area pengecoran

Jenis Dan Struktur Perkerasan Jalan

Jenis Dan Struktur Perkerasan Jalan

Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas, sebagai berikut :

  • Lapisan tanah dasar (sub grade)
  • Lapisan pondasi bawah (subbase course)
  • Lapisan pondasi atas (base course)
  • Lapisan permukaan / penutup (surface course)
Jenis Dan Struktur Perkerasan Jalan
Lapis Perkerasan Jalan Lentur

Terdapat beberapa jenis / tipe perkerasan terdiri :

  1. Flexible pavement (perkerasan lentur)
  2. Rigid pavement (perkerasan kaku)
  3. Composite pavement (gabungan rigid dan flexible pavement)

PERKERASAN LENTUR

1. Lapisan Tanah Dasar

Lapisan perkerasan jalan berfungsi untuk menerima beban lalu-lintas dan menyebarkannya ke lapisan di bawahnya terus ke tanah dasar. Sedangkan lapisan tanah dasar adalah lapisan tanah yang berfungsi sebagai tempat perletakan lapis perkerasan dan mendukung konstruksi perkerasan jalan diatasnya. Menurut Spesifikasi, tanah dasar adalah lapisan paling atas dari timbunan badan jalan setebal 30 cm, yang mempunyai persyaratan tertentu sesuai fungsinya, yaitu yang berkenaan dengan kepadatan dan daya dukungnya (CBR).

Lapisan tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah aslinya baik, atau tanah urugan yang didatangkan dari tempat lain atau tanah yang distabilisasi dan lain lain.

Ditinjau dari muka tanah asli, maka lapisan tanah dasar dibedakan atas :

  • Lapisan tanah dasar, tanah galian.
  • Lapisan tanah dasar, tanah urugan.
  • Lapisan tanah dasar, tanah asli.

Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat-sifat dan daya dukung tanah dasar. Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut :

  • Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) akibat beban lalu lintas.
  • Sifat mengembang dan menyusutnya tanah akibat perubahan kadar air.
  • Daya dukung tanah yang tidak merata akibat adanya perbedaan sifat-sifat tanah pada lokasi yang berdekatan atau akibat kesalahan pelaksanaan misalnya kepadatan yang kurang baik.

2. Lapisan Pondasi Bawah (Subbase Course)

Lapis pondasi bawah adalah lapisan perkerasan yang terletak di atas lapisan tanah dasar dan di bawah lapis pondasi atas. Lapis pondasi bawah ini berfungsi sebagai :

  • Bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda ke tanah dasar.
  • Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi.
  • Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke lapis pondasi atas.
  • Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat (akibat lemahnya daya dukung tanah dasar) pada awal-awal pelaksanaan pekerjaan.
  • Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama hujan.

3. Lapisan pondasi atas (base course)

Lapisan pondasi atas adalah lapisan perkerasan yang terletak di antara lapis pondasi bawah dan lapis permukaan. Lapisan pondasi atas ini berfungsi sebagai :

  • Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya.
  • Bantalan terhadap lapisan permukaan.

Bahan-bahan untuk lapis pondasi atas ini harus cukup kuat dan awet sehingga dapat menahan beban-beban roda.
Dalam penentuan bahan lapis pondasi ini perlu dipertimbangkan beberapa hal antara lain, kecukupan bahan setempat, harga, volume pekerjaan dan jarak angkut bahan ke lapangan.

4. Lapisan Permukaan (Surface Course)

Lapisan permukaan adalah lapisan yang bersentuhan langsung dengan beban roda kendaraan. Lapisan permukaan ini berfungsi sebagai :

  • Lapisan yang langsung menahan akibat beban roda kendaraan.
  • Lapisan yang langsung menahan gesekan akibat rem kendaraan (lapis aus).
  • Lapisan yang mencegah air hujan yang jatuh di atasnya tidak meresap ke lapisan bawahnya dan melemahkan lapisan tersebut.
  • Lapisan yang menyebarkan beban ke lapisan bawah, sehingga dapat dipikul oleh lapisan di bawahnya.

Apabila diperlukan, dapat juga dipasang suatu lapis penutup / lapis aus (wearing course) di atas lapis permukaan tersebut.
Fungsi lapis aus ini adalah sebagai lapisan pelindung bagi lapis permukaan untuk mencegah masuknya air dan untuk memberikan kekesatan (skid resistance) permukaan jalan. Lapis aus tidak diperhitungkan ikut memikul beban lalu lintas.

PERKERASAN KAKU

Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga tidak ada) di atas tanah dasar. Dalam konstruksi perkerasan kaku, plat beton sering disebut sebagai lapis pondasi karena dimungkinkan masih adanya lapisan aspal beton di atasnya yang berfungsi sebagai lapis permukaan.

Perkerasan beton yang kaku dan memiliki modulus elastisitas yang tinggi, akan mendistribusikan beban ke bidang tanah dasar yang cukup luas sehingga bagian terbesar dari kapasitas struktur perkerasan diperoleh dari plat beton sendiri. Hal ini berbeda dengan perkerasan lentur dimana kekuatan perkerasan diperoleh dari tebal lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan.

Karena yang paling penting adalah mengetahui kapasitas struktur yang menanggung beban, maka faktor yang paling diperhatikan dalam perencanaan tebal perkerasan beton semen adalah kekuatan beton itu sendiri. Adanya beragam kekuatan dari tanah dasar dan atau pondasi hanya berpengaruh kecil terhadap kapasitas struktural perkerasannya.

Lapis pondasi bawah jika digunakan di bawah plat beton karena beberapa pertimbangan, yaitu antara lain untuk menghindari terjadinya pumping, kendali terhadap sistem drainase, kendali terhadap kembang-susut yang terjadi pada tanah dasar dan untuk menyediakan lantai kerja (working platform) untuk pekerjaan konstruksi.

Secara lebih spesifik, fungsi dari lapis pondasi bawah adalah :

  • Menyediakan lapisan yang seragam, stabil dan permanen.
  • Menaikkan harga modulus reaksi tanah dasar (modulus of sub-grade reaction = k), menjadi modulus reaksi gabungan (modulus of composite reaction).
  • Mengurangi kemungkinan terjadinya retak-retak pada plat beton.
  • Menyediakan lantai kerja bagi alat-alat berat selama masa konstruksi.
  • Menghindari terjadinya pumping, yaitu keluarnya butir-butiran halus tanah bersama air pada daerah sambungan, retakan atau pada bagian pinggir perkerasan, akibat lendutan atau gerakan vertikal plat beton karena beban lalu lintas, setelah adanya air bebas terakumulasi di bawah pelat.

PERKERASAN KOMPOSIT

Perkerasan komposit merupakan gabungan konstruksi perkerasan kaku (rigid pavement) dan lapisan perkerasan lentur (flexible pavement) di atasnya, dimana kedua jenis perkerasan ini bekerja sama dalam memilkul beban lalu lintas. Untuk ini maka perlu ada persyaratan ketebalan perkerasan aspal agar mempunyai kekakuan yang cukup serta dapat mencegah retak refleksi dari perkerasan beton di bawah.

Berat Jenis Bitumen

Berat Jenis Bitumen
BERAT JENIS ASPAL

Aspal adalah suatu campuran yang terdiri dari bitumen dan mineral. Bitumennya sendiri adalah bahan yang berwarna cokelat hingga hitam, keras hingga cair, dan mempunyai sifat lekat yang baik  dan tidak larut dalam air.

Dalam perkerasan jalan bitumen berfungsi sebagai pelekat dan pengisi rongga antara agregat halus dan agregat kasar.

Berat jenis bitumen atau ter adalah perbandingan antara berat bitumen terhadap air suling pada suhu tertentu dengan volume yang sama. Berat jenis aspal merupakan salah satu parameter yang digunakan dalam mendesain perencanaan campuran aspal dan agregat. Syarat minimal berat jenis adalah 1,00 gr /cc.

Berat jenis dari bitumen sangat tergantung dari nilai peneterasi dan suhu bitumen itu sendiri. Macam –macam berat jenis dan kisaran nilainya :

  1. Penetration grade bitumen dengan berat jenis antara 1,010 (untuk bitumen dengan penetrasi 300) sampai dengan 1,040 ( untuk bitumen dengan penetrasi 25 )
  2. Bitumen yang telah teroksidasi dengan berat jenis antara 1,015 – 1,035
  3. Hard grades bitumen dengan berat jenis antara 1,045 – 1,005
  4. Cutback grades dengan berat jenis antara 0,992 – 1,007

Pada pengujian ini bahan yang digunakan adalah Aspal  AC 60/70 produksi PT. Pertamina.

Peralatan yang digunakan untuk percobaan ini adalah:

  1. Termometer
  2. Bak peredam dilengkapi pengatur suhu dengan ketelitian (25 ± 0,1) o C
  3. Piknometer
  4. Air suling sebanyak 1000 cm3
  5. Bejana gelas
Air Destilasi
Air Destilasi
Bak Pemanas
Bak Pemanas
Piknometer
Piknometer
Thermometer
Thermometer
Timbangan Digital
Timbangan Digital

Cara pelaksanaan pengujian ini adalah sebagai berikut :

  1. Isi bejana dengan air suling sehingga diperkirakan bagian atas piknometer yang tidak terendam 40 mm. Kemudian rendam dan jepit bejana dalam bak perendam, sehingga terendam sekurang-kurangnya 100 mm atau suhu bak perendam pada suhu 25 o C.
  2. Bersihkan, keringkan dan timbang piknometer (A).
  3. Angkat bejana dari bak perendam dan isilah piknometer dengan air suling kemudian tutup piknometer tanpa ditekan.
  4. Letakkan piknometer dalam bejana dan tekan penutup sampai rapat; kembalikan bejana isi piknometer kedalam bak perendam, biarkan ± 30   menit, kemudian angkat piknometer dan keringkan dengan lap. Timbang piknometer (B).
  5. Tuang benda uji kedalam piknometer yang kering sampai ¾ bagian.
  6. Biarkan piknometer sampai dingin, waktu tidak kurang dari 40 menit, timbang dengan penutupnya (C).
  7. Isi piknometer dengan benda uji dan air suling, tutup tanpa ditekan, diamkan agar gelembung udara keluar.
  8. Angkat bejana dari bak perendam dan letakkan piknometer didalamnya, kemudian tekan penutup hingga rapat. Masukkan dan diamkan bejana kedalam bak perendam selam sekurang-kurangnya 30 menit. Angkat, keringkan, timbang (D).

Setelah percobaan didapatkan hasil sebagai berikut :

  1. Data praktikum :

    Data Praktikum
  2. Perhitungan :

    Perhitungan

Dari hasil percobaan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Menurut SNI 06-2441-1991 , syarat minimum berat jenis aspal adalah 1 gr/cc. Dengan didapat hasil bahwa berat jenis rata-rata bitumen percobaan adalah 1,06 gr/cc. Untuk percobaan tersebut aspal memenuhi persyaratan, sehingga aspal dapat digunakan dalam campuran beraspal.

sumber : 
https://www.ilmutekniksipil.com/perkerasan-jalan-raya/berat-jenis-bitumen

Lapisan Tipis Aspal Beton (LATASTON)

Lapisan Tipis Aspal Beton (LATASTON)

Lataston adalah campuran aspal padat dengan gradasi tidak menerus untuk jalan yang lalulintasnya ringan, diletakkan sebagai lapis permukaan di atas dasar yang dipersiapkan dari permukaan perkerasan yang direkonstruksi. Campuran ini terdiri dari agregat bergradasi timpang, filler dan aspal keras dengan perbandingan tertentu, yang dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas.

Syarat teknis

A. Bahan

Bahan yang digunakan untuk LATASTON, harus mengikuti persyaratan sebagaimana yang disebutkan dalam spesifikasi ini.

1. Agregat

Agregat yang digunakan sebagai bahan campuran, dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu agregat kasar dan agregat halus.

Agregat kerikil yang digunakan bisa batu pecah atau kerikil dengan persyaratan sebagaimana disebutkan dibawah :

  • Gradasi (PB.0201-76) harus seperti berikut :
Persyaratan Gradasi
  • Keausan agraget bila diperiksa dengan mesin Los Angels pada putaran 500 (PB.0206-76), maksimum 40 %.
  • Kelekatan terhadap aspal (PB. 025-76), maksimum 95 %.

Agregat yang digunakan berpasir, screening (hasil mesin pemecah batu) atau campuran dari kedua bahan tersebut yang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

  • Gradasi (PB.0201-76) harus sebagaimana yang tertera dibawah ini :

    Persyaratan gradasi
  • Bahan Pengisi (filter)

Bahan pengisi dapat berupa abu kapur, semen portland, abu batu yang harus mempunyai ukuran butir100 % lolos saringan 30 dan minimum 70 % lolos saringan 200, serta non plastis.

2. Aspal Keras

Aspal keras yang digunakan dapat berupa aspal keras Pen 60 atau Pen 80 yang harus memenuhi persyaratan sebagaimana tertera dibawah ini :

Persyaratan aspal keras


B, Campuran

Jumlah aspal dalam campuran ditentukan dengan cara marshall (PC.0201-76)

Cara marshall dilakukan terhadap mortar (campuran agregat halus filter, dan aspal) dengan 2 x 50 tumbukan sehingga didapatkan hasil-hasil sebagai berikut :

Stabilitas (kg)                        : 450 – 750

Rongga dalam campuran (%)     : 4 – 8

Marshall quotient (kg/mm)    : 150 – 300

Ketentuan Marshall

Dimana :

A = Kadar aspal optimum mortal (%)

B = Kadar aspal dalam campuran total (%)

S = Persen agregat kasar (%)

C. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan harus terdiri dari :

1. Peralatan Pencampur

  • Unit pencampur aspal (A.M.P)
  • Mesin pemuat (shovel loader)
  • Roda dorong, sekop, pahat dan alat bantu lainnya.

2. Peralatan Lapangan

  • Mesin penghampar (asphalt finisher)
  • Mesin gilas
  • Mesin gilas tandem (sholvel loader)
  • Mesin gilas roda karet
  • Truck (dump truck)
  • Mesin penyemprot aspal (asphal sprayer)
  • Mesin penyapu debu (power broom atau compresor)
  • Sekop, garu, sikat, balok kayu, roda dorong dan alat bantu lainnya.

D. Produksi Campuran

  1. Perbandingan bahan campuran untuk produksi harus sesuai dengan rumusan perbandingan campuran berdasarkan pencampuran percobaan (trial mix).
  2. Pencampuran harus dilaksanakan sebaik-baiknya sampai bahan tercampur baik dan merata.
  3. Agregat dipanaskan maksimum 175 ° C.
  4. Dalam memproduksi campuran, harus memperhatikan kemampuan dan kondisi/cuaca dilapangan, serta harus selalu melakukan kontrol mutu campuran.
  5. Temperatur aspal harus lebih kecil atau sama dengan temperatur agregat, dengan perbedaan maksimum 15 ° C. Temperatur campuran ditentukan oleh jenis aspal yang digunakan, dengan ketentuan sebagai berikut :
  • Untuk Pen 60 : 130 ° C – 165 ° C.
  • Untuk Pen 80 : 124 ° C – 162 ° C.

E. Persiapan Lapangan

Sebelum penghamparan dilaksanakan, harus dipenuhi beberapa ketentuansebagai berikut :

  1. Permukaan jalan lama harus rata, bila terdapat lubang harus ditutup, permukaan yang tidak rata harus diberi lapisan perata (leveling) dan dipadatkan.
  2. Permukaan harus bersih, bebas dari debu dan kotoran lainnya serta kering
  3. Permukaan harus diberi lapisan pengikat (tack coat) sebanyak 0,35 – 0,55 l/m² sesuai dengan kondisi jalan yang ada dan untuk bahan lapisan pengikat digunakan aspal emulsi atau aspal cair.
  4. Selama pelaksanaan harus memperhatikan cuaca yang mungkin akan mempengaruhi mutu hasil pekerjaan.

F. Pengangkutan

  1. Pengangkutan harus dilakukan dengan truck, yang baknya terbuat dari metal, rapat bersih dan telah disemprotkan dengan air sabun/fuel oil/larutan kapur, untuk mencegah melekatnya aspal pada bak truck.
  2. Selama pengangkutan, campuran ditutup dengan terpal agar campuran-campuran tersebut mempunyai temperatur yang disyaratkan dan terhindar dari bahan-bahan yang tidak dikehendaki.

G. Penghamparan

  1. Penghamparan hendaknya dimulai dari posisi terjauh dari kedudukan unit pencampur aspal (AMP) dan berakhir diposisi terdekat dengan unit pencampur aspal (AMP).
  2. Hamparan disesuaikan degan Gambar Rencana
  3. Campuran harus dihampar pada temperatur minimum 124 ° C.

H. Pemadatan

1. Pemadatan dilakukan dalam tiga tahap

  • Pemadatan awal dengan mesin gilas tandem
  • Pemadatan antara dengan mesin gilas rioda karet
  • Pemadatan akhir dengan mesin gilas tandem

2.   Temperatur pemadatan adalah :

  • Temperatur pemadatan awal minimum 120 ° C.
  • Temperatur pemadatan akhir minimum 60 ° C.

3. Pada bagian yang lurus penggilasan dimulai dari tepi hamparan sejajar as jalan menuju kebagian yang tinggi.

4. Pada bagian tikungan, penggilasan dimulai dari bagian yang rendah sejajar as jalan menuju kebagian yang tinggi.

5. Pada bagian tanjakan dan turunan harus dimulai dari bagian yang rendah sejajar as jalan menuju kebagian yang tinggi

6. Jumlah lintasan pada tiap tahap pemadatan ditentukan berdasarkan penggilasan percobaan.

7. Tebal pada yang dihasilkan harus sesuai dengan Gambar Rencana dengan toleransi sesuai dengan petunjuk.

sumber : https://www.ilmutekniksipil.com/perkerasan-jalan-raya/lapisan-tipis-aspal-beton-lataston

Jual Vibro Roller Setir Ride On Tigon Tg Vr 850 Ro

 

RIDE ON VIBRATORY ROLLER

MERK - TYPE : TIGON - TG VR880 RO

  • Model Mesin: MDX 176 FE
  • Kecepatan Berjalan: 0-5 Km / jam
  • Daya: 8.0 HP
  • ExcitingForce: 20 kN
  • Tangki Air: 15 L
  • Tangki Minyak Hidrolik: 5 L
  • Tipe Drive: Transmisi Hidrolik
  • Kontrol Getaran: Kopling elektromagnetik
  • Frekuensi Getaran: 70 HZ
  • Berat: 800 Kg
  • Ukuran Paket: 1800 x 1100 x 1300 mm
    
    DEFINISI PRODUK
Vibratory Roller atau Baby Roller adalah alat mesin aspal / Compactor Tanah / untuk meratakan permukaan dengan bobot operasi kurang dari 3 ton. 
Rol, getaran atau roller bayi digunakan untuk mengembunkan tanah atau bahan Aspalt, namun rol getaran atau roller bayi memiliki kemampuan tekan
daya atau kekuatan hingga beberapa ton. Oleh karena itu rol getaran atau roller bayi biasanya digunakan oleh kontraktor jalan untuk memampatkan
urugan (heap). Rol getaran atau roller bayi tersedia tipe Single Drum & Double Drum.

Jual Light Tower Everyday Zm22 ( 4 X 1000 Watt )

Spesifikasi

TECHNICAL DATA & SPESIFIKASI PRODUK
LIGHT TOWER EVERYDAY ZM22 ( 4 x 1000 Watt )

·         Genset : Honda EL6500CX

·         Daya Terukur : 5 kW

·         Bekerja Terus Menerus : 8 jam

·         Lampu : 1000 x 4 watt (WARM)

·         Perpanjangan Bingkai Lampu : 4300 mm

·         Kapasitas Anti-Angin : <6

·         Kemiringan : <10 derajat

·         Berat : 259 Kg


DEFINISI & FUNGSI ALAT

Light Tower adalah Sebuah Bagian dari alat alat mesin konstruksi lainnya sebagai menara cahaya Lampu Pijar / LED. Lighting Tower adalah bagian dari peralatan bergerak yang memiliki satu atau lebih intensitas tinggi lampu listrik dan tiang. Hampir selalu, lampu yang melekat pada tiang, yang melekat ke trailer, dengan generator set untuk menyalakan lampu. Biasanya lampu adalah logam lampu halida dan generator didukung oleh mesin diesel. Namun ada yang bertenaga baterai, set bertenaga surya dan bertenaga hidrogen . beberapa tersedia menara lampu dengan lampu electrodeless atau LED.
Menara lampu yang digunakan untuk konstruksi. Beberapa pemasok mempromosikan penggunaannya untuk kegiatan lain di mana yang kuat, sementara, pencahayaan luar ruangan bisa inginkan, seperti pertambangan, produksi film, pembongkaran, layanan darurat, penyulingan minyak, olahraga atau sektor pertanian.
Dengan di dukung komposisi peralatan yang telah di set up pada alat ini akan dapat memudahkan kegiatan bila kegiatan itu di lakukan pada malam hari di area yang menggunakan Light tower.


Lighting Tower Lamp adalah lampu yang di gunakan sebagai penerangan pada di proyek indoor ataupun outdoor dari peralatan bergerak yang memiliki satu atau lebih intensitas tinggi lampu listrik dan tiang dan Lampu yang melekat pada tiang, yang melekat ke trailer, dengan generator set untuk menyalakan lampu. Biasanya lampu adalah logam lampu halida dan generator didukung oleh mesin diesel. Namun ada yang bertenaga baterai, set bertenaga surya dan bertenaga hidrogen. beberapa tersedia Light Tower dengan lampu electrodeless atau LED. Light Tower yang sangat cocok di gunakan untuk pada pekerjaan konstruksi proyek pada malam hari. Dan pula seperti pertambangan, produksi film, pembongkaran, layanan darurat, penyulingan minyak, olahraga atau sektor pertanian. Dengan di dukung komposisi peralatan yang telah di set up pada alat ini akan dapat memudahkan kegiatan khususnya bila kegiatan itu di lakukan pada malam hari di area pekerjaan/proyek tersebut sangat di butuhkan  pencahayaan yang tinggi dengan menggunakan Light tower