Metode Instalasi Plumbing

Metode Instalasi Plumbing 2

Plumbing adalah sebuah teknologi pemipaan beserta peralatannya untuk menyediakan air bersih, baik dalam sisi kualitas maupun kuantitas (kontiniuitas) yang memenuhi kriteria tertentu dan juga meliputi sistem pembuangan air bekas atau kotor dari suatu tempat tertentu untuk mencapai sebuah kondisi yang higienis dan nyaman.

Metode instalasi plumbing adalah suatu hal yang wajib seorang kontraktor ketahui, karena plumbing merupakan salah satu unsur terpenting dalam sebuah bangunan. Pemasangan plumbing perlu dilakukan secara sistematis dan cermat agar kebutuhan penghuni bangunan atas air dapat terpenuhi dengan baik secara kontinu. Beberapa tahap penting yang dilakukan dalam instalasi plumbing adalah :

A. Instalasi Air bersih

  1. Dalam instalasi air bersih hal pertama yang perlu diketahui lebih dahulu adalah denah plumbing dan diagram isometri untuk menentukan jalur-jalur instalasi pipa-pipa yang akan dipasang.
  2. Pemasangan pipa dilakukan setelah pasangan bata selesai namun sebelum plesteran dan acian. Hal ini dilakukan untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan pada dinding.
  3. Khusus pemasangan di luar bangunan ( contohnya : pipa saluran air hujan), sebaiknya dikerjakan setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
  4. Pipa yang melalui pelat dak, balok atau kolom beton harus dipasang secara sparing atau pemipaan dilakukan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
  5. Pipa yang telah diposisikan secara tepat harus segera ditutup dengan plug / dop yang kuat untuk menghindari kotoran / adukan masuk yang dapat menyebabkan penyumbatan.
  6. Hindari belokan pipa / knik pipa dari daerah pembakaran.
  7. Posisi pipa yang hendak diletakan di kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter.
  8. Penempatan rencana instalasi air bersih dilakukan pada perempatan nat keramik / as keramik (agar simetris dengan luas keramik).
  9. Setelah instalasi selesai terpasang segera lakukan uji tekanan pipa : Untuk pipa Gip max. 10 bar ; Untuk pipa PVC max. 6 bar

Metode Instalasi Plumbing

B. Instalasi air Kotor

  1. Hal yang perlu diketahui dalam instalasi air kotor adalah denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta jalur pembuangannya.
  2. Dalam bagian perencanaan instalasi air kotor, hindari terlalu banyak percabangan yang dapat merepotkan pada sesi pengerjaan.
  3. Pemasangan sambungan antar pipa harus betul-betul rapat.
  4. Untuk air bekas mandi / cuci harus dibuat sebuah manhole untuk mengontrol pembersihan (bak kontrol) pada tempat-tempat tertentu.
  5. Lubang saluran pembuang harus diberikan sebuah saringan.
  6. Sparing harus dibuat melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton (yang diatas plat = 25 cm,  sedang yang dibawah plat = 15 cm).
  7. Posisi sparing harus disesuaikan dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan). Jika saniter belum ditentukan , dapat dipakai sistem Block Out.
  8. Sparing clean out harus dipasang secara bersamaan dengan sparing closet (jika ada), di mana letak sparing clean out sebaiknya berada di samping atau dekat sparing closet, fungsinya adalah sebagai pembersihan apabila pada closet terjadi penyumbatan.
  9. Fan out hanya dipasang bila dalam instalasi saluran kotor terdapat banyak percabangan dengan saluran pembuangan melalui shaft. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tekanan udara pada pipa pada saat closet diberi banyak air.
  10. Floor drain sebaiknya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan bak.

C. Saluran Air Hujan

  1. Pipa air hujan sebaiknya diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah dilengkapi torong talang.
  2. Pipa saluran air hujan dapat dipasang secara menempel pada dinding luar dengan menggunakan klem atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 inch.
  3. Bila saluran pembuangan air hujan berupa saluran tertutup, harus dibuat sebuah bak kontrol pada pertemuan pipa air hujan dan dilengkapi dengan saluran pembuang.
  4. Bila terdapat sambungan pada pipa, arah shock harus menghadap ke atas, dan penyambungannya harus benar-benar kuat agar mencegah kebocoran yang rentan terjadi.

Metode Instalasi Plumbing

D. Saluran Pipa WC menuju septictank

  1. Pipa saluran dari closet menuju septictank harus dicermati kemiringannya, kemiringan pipa merupakan hal yang dapat memperlancar ataupun menghambat penyaluran kotoran ketika dilalui dengan air, syarat minimal kemiringan pipa ini adalah 2 %.
  2. Pipa pada bagian ini sebaiknya menggunakan pipa kualitas baik  (minimal type D).
  3. Hindari percabangan pipa yang ditanam di tanah (untuk bangunan 1 lantai), karena bila terjadi penyumbatan akan sulit untuk memperbaikinya. Untuk bangunan bertingkat (ada shaft) harus dilengkapidengan clean out dan fan out.
sumber : https://www.ilmutekniksipil.com/utilitas-gedung/metode-instalasi-plumbing
Previous
Next Post »