Perbandingan antara berat dan volume pasir termasuk pori-pori antara butirannya disebut berat volume atau berat satuan. Tujuan dari pemeriksaan ini dimaksud untuk mengetahui cara mencari berat satuan pasir, kerikil, atau campuran.
Benda uji yang digunakan yaitu pasir atau kerikil kering tungku minimal sama dengan kapasitas bejana yang dipakai. Sedangkan alat yang digunakan antara lain :
- Timbangan dengan ketelitian maksimum 0.1% berat benda uji.
- Nampan besar.
- Tongkat pemadat dari baja tahan karat panjang 60 cm, diameter 15 mm dan ujungnya bulat.
- Mistar perata.
- Bejana baja yang kaku, berbentuk silinder dengan ukuran seperti tabel dibawah ini
Cara pelaksanaan pengujian yaitu :
- Timbanglah berat bejana (B1) dan ukur diameter serta tinggi bejana.
- Masukkan pasir (kerikil) ke dalam bejana, dengan hati-hati agar tidak ada butiran yang tercecer.
- Ratakan permukaan pasir (kerikil) dengan menggunakan mistar perata sebanyak 25 kali.
- Timbang kembali berat bejana dengan pasir (kerikil) (B2).
Berikut ini adalah contoh cara pengolahan data hingga didapatkan berat satuan agregat
A. Benda Uji
Pasir :
- Pasir asal : Sungai gendol
- Diameter maksimum : 22,3 mm
- Keadaan pasir : jenuh kering muka
Kerikil :
- Kerikil asal : Progo
- Diameter maksimum : 26 mm
- Keadaan kerikil : jenuh kering muka
B. Hasil Pengujian dan Hitungan
Pasir
1. Berat bejana (B1) = 5,3 kg
2. Berat pasir (B2) = 21 kg (tidak dipadatkan) dan 21,5 kg (dipadatkan)
3. Ukuran bejana = diameter 22,05 cm ; tinggi 24,3 cm
4. Volume bejana = π (½ d²) t = 3,14 (½ 22,05²) 24,3 = 9274,56 cm³
Jadi berat satuan pasir yaitu :
1. Yang tidak dipadatkan
Berat pasir (B3) = B2 – B1 = 20 – 5,3 = 14,7 kg
Berat satuan pasir = B3 / V = 14,7 / 9274,56 = 1,5849 x 10-3 kg/cm³
2. Yang dipadatkan
Berat pasir (B3) = B2 – B1 = 21,5 – 5,3 = 16,2 kg
Berat satuan pasir = B3 / V = 16,2 / 9274,56 = 1,7467 x 10-3 kg/cm³
Kerikil
1. Berat bejana (B1) = 26,1 kg
2. Berat kerikil (B2) = 28 kg (tidak dipadatkan) dan 28,2 kg (dipadatkan)
3. Ukuran bejana = diameter 25,55 cm ; tinggi 28,6 cm
4. Volume bejana = π (½ d²) t = 3,14 (½ 25,55²) 28,6 = 1465,61 cm³
Jadi berat satuan kerikil yaitu :
1. Yang tidak dipadatkan
Berat kerikil (B3) = B2 – B1 = 28 – 26,1 = 1,9 kg
Berat satuan kerikil = B3 / V = 1,9 / 1465,61 = 1,2964 x 10-3 kg/cm³
2. Yang dipadatkan
Berat kerikil (B3) = B2 – B1 = 28,2 – 26,1 = 2,1 kg
Berat satuan kerikil = B3 / V = 2,1 / 1465,61 = 1,4328 x 10-3 kg/cm³
C. Kesimpulan
- Berat satuan pasir yang tidak dipadatkan: 1,5849 x 10-3 kg / cm³
- Berat satuan pasir yang dipadatkan: 1,7467 x 10-3 kg / cm³
- Berat satuan kerikil yang tidak dipadatkan: 1,2964 x 10-3 kg / cm³
- Berat satuan kerikil yang dipadatkan: 1,4328 x 10-3 kg/cm³
- Berat satuan pasir lebih besar dari berat satuan kerikil
- Berat volume diperoleh dari nilai perbandingan antara berat dan volume pasir atan kerikil termasuk pori-pori butirannya sehingga berat volume sama dengan berat satuan.